PRINSIP
DASAR MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Latar Belakang
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh seseorang yang belajar berlangsung
secara terencana, terarah, terkontrol, dan terukur merupakan aktivitas belajar
baik. pada pebelajar maupun pembelajar sendiri.Bila diperhatikan dengan seksama
maka pembelajar belajar mengenal pebelajar berkenaan dengan karakteristik
pebelajar, sedangkan pebelajar belajar sesuai tuntutan kehidupan untuk
memperloleh pengalaman belajar mencakup penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan kepribadian mulia, dengan ketrampilan yang muatan ranah
afektif, psikomotorik, dan kognitif. Dengan demikian, pembelajar perlu memiliki
prinsip-prinsip mendasar dalam pembelajaran bahkan proses belajar mengajar
perlu dikembangkan dengan manajemen pengembangan media pembelajaran.
Penggunaan
media pembelajaran dalam proses pembelajaran akan memberikan kontribusi
terhadap efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Berbagai hasil penelitian
pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan
bantuan sangat besar kepada pesertandidik dalam proses pembelajaran. Namun
demikian peran tenaga pengajar itu sendiri juga menentukan terhadap
efektifitas penggunaan media dalam pembelajaran. Peranan tersebut
tercermin dari kemampuannya dalam memilih media yang digunakan. Karena hal
tersebut dapat menentukan kemajuan suatu pembelajaran terhadap peserta didik.
Program pembelajaran direncanakan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa
serta diarahkan kepada perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai . jadi Media Pembelajaran merupakan alat bantu yang tidak dapat
ditolak dan dipungkiri keberadaannya, karena memang gurulah yang
menghendaki untuk memudahkan penyampaian pesan-pesan kepada siswa.
Definisi Multimedia Pembelajaran
Multimedia
adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari
teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia
terbagi menjadi dua kategori, yaitu: multimedia linear, dan multimedia
interaktif. Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi
dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia
ini berjalan sekuensial (berurutan), contohnya TV dan film.
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia
yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna,
sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
Contoh multimedia interaktif adalah: multimedia pembelajaran interaktif,
aplikasi game dll.
Sedangkan
pembelajaran diartikan sebagai proses penciptaan lingkungan memungkinkan
terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana
siswa belajar. Belajar dalam pengertian aktivitas mental siswa dalam berinteraksi
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif
konstan. Dengan demikian aspek yang menjadi penting dalam aktivitas belajar dan
pembelajaran adalah lingkungan. Bagaimana lingkungan ini diciptakan dengan
menata unsur-unsurnya sehingga dapat merubah perilaku siswa.
Mayer (2009)
menyebutkan bahwa multimedia merupakan sarana pendukung yang pengiriman
pesan-pesan pembelajaran (instruksional), yakni dengan memanfaatkan pancaindera
manusia untuk menerima pesan-pesan instruksional. Ada tiga sudut pandang
multimedia yaitu media pengiriman, mode presentasi, dan modalitas sensori.
Untuk lebih jelasnya dapat d ilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.
Tiga Pandangan Multimedia
Pandangan
|
Definisi
|
Contoh
|
Media pengiriman
|
Dua atau lebih alat pengiriman
|
Layar komputer, amplifier speaker;
proyektor dan atau suara penceramah
|
Mode Presentasi
|
Refresentasi verbalatau pictoral
|
Teks on screen dan animasi, teks
cetak dan ilustrasi
|
Modalitas sensori
|
Indra auditori atau visual
|
Narasi dan animasi; ceramah dan
slide
|
Pandangan Definisi
Contoh Media pengiriman Dua atau lebih alat pengiriman Layar komputer,
amplifier speaker; proyektor dan atau suara penceramah Mode Presentasi
Refresentasi verbal atau pictoral Teks on screen dan animasi, teks cetak dan
ilustrasi Modalitas sensori Indra auditori atau visual Narasi dan animasi;
ceramah dan slide
Lebih lanjut Mayer menjelaskan bahwa
multimedia menawarkan teknologi pembelajaran yang berpotensi kuat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran manusia. Desain multimedia dalam
pembelajaran berpusat pada dua pokok yaitu technology centered (berpusat pada
teknologi multimedia) dan learner centered (berpusat pada subjek
belajar/mahasiswa), secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel
2.Pandangan tentang Desain Multimedia
Pandangan
Desain
|
Titik
Awalan
|
Tujuan
|
Isu-isu
|
Technology-Centered
|
Kapabilitas-kapabilitas
teknologi multimedia
|
Memberi
akses ke informasi
|
Bagaimana
kita menggunakan teknologi canggih dalam mendesain presentasi multimedia
|
Learner – Centered
|
Bagaimana
otak manusia bekerja
|
Membantu
kognisi manusia
|
Bagaimana
kita mengadaptasi teknologi multimedia untuk membantu kognisi manusia
|
Pandangan
Desain Titik AwalanTujuanIsu-isuTechnology-CenteredKapabilitas-kapabilitas
teknologi multimediaMemberi akses ke informasiBagaimana kita menggunakan
teknologi canggih dalam mendesain presentasi multimediaLearner – CenteredBagaimana
otak manusia bekerjaMembantu kognisi manusiaBagaimana kita mengadaptasi
teknologi multimedia untuk membantu kognisi manusia
Penyampaian pesan pembelajaran
melalui multimedia, memberikan kemudahan-kemudahan bagi pembelajar (mahasiswa)
untuk dapat memahami sesuai yang diajarkan. Teknologi informasi sangat
memungkinkan untuk menyiapkan aplikasi multimedia pembelajaran, sehingga
keberhasilan pembelajaran dapat didukung dengan aplikasi teknologi informasi
multimedia.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Multimedia
Rosch menyatakan
bahwa multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. Sementara Mc.
Cormick mendefinisikan multimedia sebagai kombinasi dari tiga elemen, yaitu
suara, gambar, dan teks. Robin & Linda mengartikan multimedia sebagai alat
yang dapat menciptkakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, auido, dan gambar video (Suyanto, 2003:
5).
Ade Cahyana dan Devi Munandar (2008)
memberikan definisi teknologi multimedia sebagai perpaduan dari teknologi
komputer baik perangkat keras maupun perangkat lunak dengan teknologi
elektronik. Menurut keduanya sekarang ini perkembangan serta pemanfaatan
teknologi multimedia banyak digunakan hampir di seluruh aspek kegiatan.
Berdasarkan beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan dari beberapa
elemen informasi yang dapat berupa teks, gambar, suara, animasi, dan video.
Program multimedia biasanya bersifat interaktif.
Komponen Multimedia Pembelajaran
Hofstetter sebagaimana dikutip oleh
Suyanto menyatakan bahwa terdapat empat komponen penting dalam multimedia.
Empat komponen tersebut adalah:
(a) komputer, yang berfungsi untuk
mengkoordinasikan apa yang dilihat dan didengar, serta berinteraksi dengan user;
(b) link, yang menghubungkan user
dengan informasi yang ada dalam program multimedia;
(c) alat navigasi, yang berguna
untuk memandu user dalam menjelajah informsi;
(d) ruang untuk mengumpulkan,
memproses, dan mengkomunikasikan gagasan user (2003: 52).
Empat komponen multimedia yang
disebutkan oleh Hofstetter di atas merupakan bentuk dari adanya interaktivitas
dalam multimedia. Interaktivitas merupakan pusat perhatian utama dalam desain
seting media pembelajaran seperti computer assisted instruction (CAI), computer
assisted learning(CAL), dan online learning environments (Hsinyi Peng: 2008).
Prinsip Pengembangan Multimedia
Pembelajaran
Beberapa prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengembangan media pembelajaran meliputi: prinsip kesiapan
dan motivasi, penggunaan alat pemusat perhatian, pengulangan, partisipasi aktif
peserta didik, dan umpan balik (Abdul Gafur, 2007: 20-22).
Prinsip kesiapan dan motivasi
menekankan bahwa kesiapan dan motivasi peserta didik untuk menerima informasi
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.
Kesiapan peserta didik mencakup kesiapan pengetahuan prasyarat, kesiapan
mental, dan kesiapan fisik. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan atau
mengikuti kegiatan belajar. Motivasi tersebut dapat berasal dari dalam diri
maupun dari luar diri peserta didik (Abdul Gafur, 2007: 20).
Penggunaan alat pemusat perhatian
dalam media pembelajaran dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi peserta didik
untuk fokus terhadap materi pelajaran. Hal ini membantu konsentrasi peserta
didik dalam memahami isi pelajaran sehingga penguasaan mereka menjadi lebih
baik.
Informasi atau keterampilan baru
jarang sekali dapat dikuasai secara maksimal hanya dengan satu kali proses
belajar. Agar penguasaan terhadap informasi atau keterampilan baru tersebut
dapat lebih optimal, maka perlu dilakukan bebrapa kali pengulangan. Prinsip
pengulangan ini harus diperhatikan dalam mengembangkan media pembelajaran.
Proses belajar mengajar akan lebih
berhasil manakala terjadi interaksi dua arah antara pengajar dan peserta didik.
Partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman
dan penguasaan materi pelajaran. Oleh karena itu media pembelajaran yang
digunakan hendaknya mampu menimbulkan keterlibatan peserta didik secara aktif
(interaktif) dalam proses belajar
Umpan balik yang diberikan oleh
pengajar secara tepat dapat menjadi pendorong bagi peserta didik untuk selalu
meningkatkan prestasinya. Untuk itu, pengajar harus memberikan respon umpan
balik secara berkala terhadap kemajuan belajar peserta didik (Abdul Gafur,
2007: 20).
Prinsip-prinsip tersebut di atas
dapat diakomodasi dalam sebuah media pembelajaran berupa multimedia
pembelajaran interaktif dan web pembelajaran.
Prinsip-Prinsip Multimedia
untuk Pembelajaran
Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Richard E. Mayer (2001) menunjukan bahwa anak didik kita memiliki potensi
belajar yang berbeda-beda. Kini dunia pendidikan makin maju, dapatkah modalitas
belajar siswa yang berbeda-beda ini dibawa dalam sebuah teknologi Multimedia?
Menurut Mayer ada 12 prinsip desain multimedia pembelajaran yang dapat
diterapkan di Pembelajaran.
12 Prinsip Merancang Multimedia
Pembelajaran, yaitu :
1)
Prinsip Multimedia
Orang belajar lebih baik dari gambar
dan kata dari pada sekedar kata-kata saja. Karena dinamakan multimedia berarti
wajib mampu mengkombinasikan berbagai media (teks, gambar, grafik,
audio/narasi, video, animasi, simulasi, dll) menjadi satu kesatuan yang harmonis.
Sebab kalau tidak namanya bukan multimedia tapi single-media.
2)
Prinsip Kesinambungan Spasial
Orang belajar lebih baik ketika kata
dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan
berjauhan atau terpisah. Oleh karena itu, ketika ada gambar (or sodarenye nyang
laen seperti video, animasi, dll) yang dilengkapi dengan teks, maka teks
tersebut harus merupakan jadi satu kesatuan dari gambar tersebut, jangan
menjadi sesuatu yang terpisah.
3)
Prinsip Kesinambungan Waktu
Orang belajar lebih baik ketika kata
dan gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan
bergantian atau setelahnya. Nah, ketika Anda ingin memunculkan suatu gambar dan
atau animasi atau yang lain beserta teks, misalnya, sebaiknya munculkan secara
bersamaan alias simultan. Jangan satu-satu, sebab akan memberikan kesan
terpisah atau tidak terkait satu sama lain. Begitu kata Mayer.
4)
Prinsip Koherensi
Orang belajar lebih baik ketika
kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan
tidak digunakan. Nah, ini yang sering terjadi. Banyak sekali pengembang media
mencantumkan sesuatu yang tidak perlu. Mungkin maksudnya untuk mempercantik
tampilan, memperindah suasana atau menarik perhatian mata. Tapi, menurut Mayer,
hal ini sebaiknya dihindari. Cantumkan saja apa yang perlu dan relevan dengan
apa yang disajikan. Jangan macam-macam.
5)
Prinsip Modalitas Belajar
Orang belajar lebih baik dari
animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi plus teks pada layar.
Jadi, lebih baik animasi atau video plus narasi daripada sudah ada narasi
ditambah pula dengan teks yang panjang. Hal ini, sangat mengganggu.
6)
Prinsip Redudansi
Orang belajar lebih baik dari
animasi dan narasi termasuk video), daripada dari animasi, narasi plus teks
pada layar (redundan). Sama dengan prinsip di atas. Jangan redudansi, kalau
sudah diwakili oleh narasi dan gambar/animasi, janganlah tumpang tindih pula
dengan teks yang panjang.
7)
Prinsip Personalisasi
Orang belajar lebih baik dari teks
atau kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang
lebih bersifat formal. Lebih baik menggunakan kata-kata lugas dan enak
daripada bahasa teoritis, oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahasa yang
komunikatif dan sedikit ber-style.
8)
Prinsip Interaktivitas
Orang belajar lebih baik ketika ia
dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif:
simulasi, game, branching). Sebenarnya, orang belajar itu tidak selalu linier
alias urut satu persatu. Dalam kenyataannya lebih banyak loncat dari satu hal
ke hal lain. Oleh karena itu, multimedia pembelajaran harus memungkinkan
user/pengguna dapat mengendalikan penggunaan daripada media itu sendiri. dengan
kata lain, lebih manipulatif (dalam arti dapat dikendalikan sendiri oleh user)
akan lebih baik. Simulasi, branching, game, navigasi yang konsisten dan jelas,
bahasa yang komunikatif, dan lain-lain akan memungkinkan tingkat interaktivitas
makin tinggi.
9) Prinsip
Sinyal (cue, highlight, ..)
Orang belajar lebih baik ketika
kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa
yang disajikan. Kita bisa memanfaatkan warna, animasi dan lain-lain untuk
menunjukkan penekanan, highlight atau pusat perhatian (focus of interest).
Karena itu kombinasi penggunaan media yang relevan sangat penting sebagai
isyarat atau kata keterangan yag memperkenalkan sesuatu.
10)
Prinsip Perbedaan Individu
9 prinsip tersebut berpengaruh kuat
bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi plus visual berpengaruh kuat bagi mereka
yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka
yang memiliki modalitas kinestetik tinggi, kurang berpengaruh bagi yang
sebaliknya.
11)
Prinsip Praktek
Interaksi adalah hal terbaik untuk
belajar,kerja praktek dalam memecahkan masalah dapat meningkatkan cara belajar
dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang sedang dipelajari.
12)
Pengandaian
Menjelaskan materi dengan audio
meningkatkan belajar. Siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi, daripada
dari animasi dan teks pada layar.
Kesimpulannya penggunaan multimedia
(kombinasi antara teks, gambar, grafik, audio/narasi, animasi, simulasi, video)
secara efektif untuk mengakomodir perbedaan modalitas belajar
Permasalahan
:
1.
Berdasarkan prinsip yang telah
dijelaskan, apakah prinsip tersebut diterapkan secara bersamaan? bagaimana jika
salah satu prinsip tidak dapat diterapkan?
2.
Menurut anda prinsip manakah yang
paling penting dan harus terdapat dalam suatu media pembelajaran?
3.
Apakah prinsip yang ada bisa
menggambarkan seberapa efektifnya multimedia yang dibuat untuk pembelajaran